Dolar Melemah seiring penurunan Treasury Yields; Sterling Mempertahankan Penguatannya

Analis PT. First State Futures Published 2022-10-04

Dolar AS tampak melemah di awal perdagangan Eropa Selasa siang ini dengan sentimen risiko meningkat, sementara sterling mampu mempertahankan kenaikannya sejak beberapa hari terakhir ini setelah kebijakan pemerintah Inggris yang berbalik arah.

Pada 14:05 WIB (07:05 GMT), Indeks Dolar , yang berguna sebagai proxy dari greenback terhadap enam basket currency lainnya, turun 0,5% menjadi 111,145, turun ke level terendah dua minggu terakhir.

Para pelaku pasar mulai bertanya-tanya apakah perlambatan yang terlihat di AS dan ekonomi dunia akan memaksa Federal Reserve untuk menyesuaikan arah target kebijakan kenaikan suku bunga menjadi lebih rendah.

Hal Ini telah mendorong reli tajam dalam obligasi pemerintah selama seminggu terakhir, mendorong imbal hasil Treasury turun, dimana pergerakan tersebut berlanjut di hari Selasa ini.

Imbal hasil Treasury 10-tahun saat ini berada di 3,60%, turun 5 basis poin lagi dari penutupan Senin, sementara imbal hasil 2-tahun, lebih sensitif terhadap ekspektasi tindakan Fed, turun 7 basis poin pada 4,03%. Hal ini membuat Goldman Sachs masih melihat sisi positif untuk dolar.

GBP/USD naik 0,5% menjadi $1,1375 setelah keputusan pemerintah Inggris untuk membatalkan usulan penghapusan tarif pajak penghasilan tertinggi.

Menteri Keuangan baru Kwasi Kwarteng juga mengumumkan dia akan mengajukan pernyataan fiskalnya dalam upaya untuk menenangkan pasar karena dia kemungkinan akan mengumumkan pemotongan pengeluaran untuk mencoba dan membatasi pinjaman pemerintah.

Pasar obligasi Inggris sedang mengalami " major repricing", tetapi tetap harus menyerap ekstra 62 miliar pound ($ 69 miliar) dari utang yang telah diumumkan, menurut pernyataan dari kepala Kantor U.K. Debt Management pada hari Senin.

Disisi lain, EUR/USD naik 0,4% menjadi 0,9864, menjelang rilis data harga ditingkat produsen terbaru untuk Zona Euro secara keseluruhan untuk Agustus. Yang mana diperkirakan akan tetap pada tingkat yang sangat tinggi, sehingga akan  meningkatkan tekanan pada Bank Sentral Eropa untuk melanjutkan kenaikan suku bunga lagi di akhir bulan ini.

USD/JPY naik 0,1% menjadi 144,65, dimana masih tetap berada dekat dengan level psikologis ke level 145 setelah data menunjukkan bahwa inflasi di Tokyo naik ke level tertinggi selama delapan tahun terakhir di bulan September ini.

AUD/USD naik 0,4% menjadi 0,6541, bahkan setelah Reserve Bank of Australia menaikkan suku bunga lebih rendah dari perkiraan 25 basis poin, yang mana RBA bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara mengekang peningkatan inflasi dan memastikan bahwa kenaikan tajam suku bunga ini tidak menghambat pertumbuhan ekonomi.

NZD/USD naik 0,5% menjadi 0,5749, menjelang pertemuan penetapan kebijakan moneter Reserve Bank of New Zealand pada hari Rabu, yang diperkirakan akan menetapkan kenaikan suku bunga 0.5%  untuk kelima kalinya berturut-turut.




sumber : investing.com



Informasi Lainnya