Emas Belum Tunjukkan Pemulihan, Pasar Beralih ke Dolar AS Sebagai Aset Safe Haven
Harga emas saat ini sedang berada
di dekat level terendah dalam dua bulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh
kekhawatiran pasar terkait kenaikan batas utang Amerika Serikat (AS), sementara
harga tembaga juga turun karena kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan
ekonomi dan permintaan yang lemah.
Harga emas batangan telah berada
dalam kisaran perdagangan yang ketat antara $1.950 hingga $1.980 per ons selama
seminggu terakhir, setelah turun di bawah level $2.000 yang menjadi titik fokus
para pelaku pasar.
Perhatian utama saat ini masih
tertuju pada negosiasi antara anggota parlemen AS mengenai peningkatan batas
pengeluaran negara. Meskipun belum ada petunjuk kapan kesepakatan dapat
dicapai, tenggat waktu tanggal 1 Juni untuk gagal bayar utang AS semakin dekat.
Jika gagal bayar terjadi, ini dapat menyebabkan resesi di AS dan berdampak
buruk bagi ekonomi global. Lembaga pemeringkat Fitch bahkan telah
memperingatkan kemungkinan penurunan peringkat AS jika default terjadi.
Namun, meskipun pasar sedang
tidak stabil, permintaan akan emas sebagai aset safe haven sedikit menurun
karena banyak trader yang beralih ke dolar AS. Greenback, atau sebutan untuk
mata uang AS, telah mencapai level tertinggi dalam dua bulan terakhir karena
ekspektasi bahwa suku bunga AS akan tetap tinggi dalam waktu yang lebih lama,
sebagaimana diisyaratkan oleh Federal Reserve (the Fed).
Harga emas spot naik sedikit
menjadi $1.959,09 per ons, sementara harga emas berjangka turun 0,2% menjadi
$1.959,70 per ons pada pukul 07:54
WIB. Kedua instrumen
ini diperdagangkan mendekati level terendah sejak awal April.
Risalah pertemuan Fed pada bulan
Mei menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan masih ragu untuk menaikkan suku
bunga lebih lanjut. Mereka menghadapi tekanan yang meningkat pada sektor
perbankan dan hambatan ekonomi yang meningkat. Namun, tampaknya Fed tidak
memiliki rencana untuk menurunkan suku bunga karena inflasi masih terlalu
tinggi.
Ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Fed pada bulan Juni juga semakin meningkat, seperti yang ditunjukkan oleh harga berjangka Fed Fund. Hal ini dapat menghadirkan lebih banyak tantangan ekonomi tahun ini karena kebijakan moneter tetap ketat.
Sumber : investing.com