Emas Belum Tunjukkan Pemulihan, Pasar Beralih ke Dolar AS Sebagai Aset Safe Haven

Analis PT. First State Futures Published 2023-05-25

Harga emas saat ini sedang berada di dekat level terendah dalam dua bulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran pasar terkait kenaikan batas utang Amerika Serikat (AS), sementara harga tembaga juga turun karena kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan permintaan yang lemah.

Harga emas batangan telah berada dalam kisaran perdagangan yang ketat antara $1.950 hingga $1.980 per ons selama seminggu terakhir, setelah turun di bawah level $2.000 yang menjadi titik fokus para pelaku pasar.

Perhatian utama saat ini masih tertuju pada negosiasi antara anggota parlemen AS mengenai peningkatan batas pengeluaran negara. Meskipun belum ada petunjuk kapan kesepakatan dapat dicapai, tenggat waktu tanggal 1 Juni untuk gagal bayar utang AS semakin dekat. Jika gagal bayar terjadi, ini dapat menyebabkan resesi di AS dan berdampak buruk bagi ekonomi global. Lembaga pemeringkat Fitch bahkan telah memperingatkan kemungkinan penurunan peringkat AS jika default terjadi.

Namun, meskipun pasar sedang tidak stabil, permintaan akan emas sebagai aset safe haven sedikit menurun karena banyak trader yang beralih ke dolar AS. Greenback, atau sebutan untuk mata uang AS, telah mencapai level tertinggi dalam dua bulan terakhir karena ekspektasi bahwa suku bunga AS akan tetap tinggi dalam waktu yang lebih lama, sebagaimana diisyaratkan oleh Federal Reserve (the Fed).

Harga emas spot naik sedikit menjadi $1.959,09 per ons, sementara harga emas berjangka turun 0,2% menjadi $1.959,70 per ons pada pukul 07:54 WIB. Kedua instrumen ini diperdagangkan mendekati level terendah sejak awal April.

Risalah pertemuan Fed pada bulan Mei menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan masih ragu untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut. Mereka menghadapi tekanan yang meningkat pada sektor perbankan dan hambatan ekonomi yang meningkat. Namun, tampaknya Fed tidak memiliki rencana untuk menurunkan suku bunga karena inflasi masih terlalu tinggi.

Ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Fed pada bulan Juni juga semakin meningkat, seperti yang ditunjukkan oleh harga berjangka Fed Fund. Hal ini dapat menghadirkan lebih banyak tantangan ekonomi tahun ini karena kebijakan moneter tetap ketat.




Sumber : investing.com


Informasi Lainnya