Harga Minyak Mentah Ambles Seiring Penantian Petunjuk dari OPEC dan Kejelasan Plafon Utang AS

Analis PT. First State Futures Published 2023-05-26

Harga minyak di pasar Asia terus melemah pada hari Jumat setelah mengalami penurunan yang signifikan sebelumnya. Penurunan ini terjadi karena ketidakpastian mengenai rencana OPEC untuk mengurangi produksi di masa depan dan kekhawatiran atas plafon utang AS.

Pada hari Kamis, harga minyak mentah jatuh sekitar 3%, menghapus sebagian besar keuntungan yang telah tercapai sepanjang minggu ini. Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak, menyatakan bahwa tidak ada langkah baru yang diharapkan dari OPEC+ dalam pertemuan yang akan datang pada tanggal 4 Juni. Meskipun Novak kemudian mengklarifikasi bahwa OPEC masih terbuka untuk pengurangan produksi lebih lanjut, penjualan minyak mentah tetap berlanjut.

Ketakutan akan perlambatan pertumbuhan ekonomi juga muncul setelah data menunjukkan adanya resesi di Jerman. Hal ini membuat pelaku pasar cenderung menarik harga minyak dari level tertinggi dalam tiga minggu terakhir. Selain itu, kekhawatiran tentang plafon utang AS juga memberi tekanan pada pasar.

Pada pukul 08:57 WIB, harga minyak Brent turun 0,5% menjadi $75,83 per barel, sementara harga minyak WTI turun 0,4% menjadi $71,56 per barel. Meskipun kedua kontrak tersebut diperkirakan akan mengakhiri minggu ini dengan kenaikan yang sedikit.

Harga minyak telah membalikkan sebagian besar kenaikan minggu ini karena kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi yang mengimbangi tanda-tanda pengetatan pasokan AS dan peningkatan permintaan bahan bakar dari konsumen minyak terbesar di dunia.

Selain itu, kekhawatiran akan gelombang baru COVID-19 di China juga mempengaruhi sentimen pasar. Peringatan bahwa kasus COVID-19 dapat mencapai puncak pada akhir Juni menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap ekonomi China yang sedang berusaha pulih dari tiga tahun penguncian yang ketat.

Ketidakpastian mengenai plafon utang AS juga memberikan tekanan, karena anggota parlemen belum menunjukkan indikasi kesepakatan bipartisan yang akan segera tercapai. Kegagalan dalam membayar utang AS dapat mendorong resesi dan berdampak secara global. Dalam situasi ini, dolar menguat dan menekan harga minyak.




Sumber : investing.com


Informasi Lainnya