Harga Emas Makin Merosot Seiring Potensi Kenaikan Suku Bunga AS Lebih Tinggi dan Kemajuan Pembahsan Plafon Utang AS
Harga emas mengalami pelemahan
pada hari Senin seiring
kesepakatan tentatif yang dicapai pada akhir pekan untuk menangguhkan plafon
utang AS, ditambah kekhawatiran mengenai suku bunga yang lebih tinggi dalam
jangka waktu yang lebih lama, sehingga
mengurangi permintaan terhadap emas.
Harga emas spot turun sebesar
0,1% menjadi $1.945,11 per ons pada pukul 11.42 WIB,
mendekati posisi terendah dalam dua bulan yang dicapai pada hari Jumat.
Sementara itu, harga emas berjangka AS juga melemah menjadi $1.944,30.
Pengumuman Presiden AS Joe Biden
pada hari Minggu juga mempengaruhi daya tarik emas sebagai aset safe-haven.
Biden menyatakan bahwa ia telah mencapai kesepakatan anggaran dengan Ketua DPR
Kevin McCarthy untuk menangguhkan plafon utang sebesar $31,4 triliun hingga 1
Januari 2025, dan kesepakatan tersebut siap untuk diajukan ke Kongres untuk
disahkan.
Di sisi lain, data yang dirilis
pada hari Jumat menunjukkan adanya peningkatan belanja konsumen AS yang lebih
tinggi dari yang diperkirakan pada bulan April, serta laju inflasi yang
meningkat.
Laporan ini meningkatkan
kemungkinan adanya kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh bank sentral
AS pada bulan Juni menjadi 63%, dan kemungkinan suku bunga tetap stabil hingga
akhir tahun ini, menurut CME FedWatch Tolls.
Indeks dolar yang lebih kuat
membuat harga emas lebih mahal bagi pembeli selain pemegang greenback, sementara saham di Asia mengalami
kenaikan karena kesepakatan untuk menangguhkan plafon utang pemerintah AS
mengakhiri ketidakpastian yang berkepanjangan.
Sementara itu, harga perak spot
turun sebesar 0,5% menjadi $23,20 per ons, platinum naik tipis 0,1% menjadi
$1.023,64, dan paladium naik sebesar 0,6% menjadi $1.431,90.
Perdagangan kemungkinan akan sepi dengan penutupan pasar Amerika Serikat dan sejumlah pasar di Eropa karena adanya libur pada hari Senin.
Sumber : reuters.com