Harga Minyak Mentah Terjun Bebas Seiring Rencana Pemangkasan Harga oleh Saudi Aramco
Harga minyak mengalami penurunan pada Rabu akibat kekhawatiran terhadap
perlambatan permintaan dari importir minyak utama China setelah data ekonomi
yang lebih lemah dari perkiraan dirilis. Minyak mentah Brent berjangka untuk
pengiriman Agustus turun 28 sen menjadi $73,43 per barel pada 09.50 WIB, sedangkan minyak mentah West Texas
Intermediate (WTI) AS turun 26 sen menjadi $69,20 per barel. Kedua tolok ukur
ini mengalami penurunan lebih dari 4% pada hari Selasa.
Penurunan harga minyak terjadi
setelah aktivitas manufaktur China menunjukkan kontraksi yang lebih cepat dari
yang diharapkan pada bulan Mei. Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur resmi
China turun menjadi 48,8 dari 49,2 pada bulan April, menandakan melemahnya
permintaan. Angka ini juga lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang mencapai
49,4.
Di Amerika Serikat, sentimen
pedagang sedikit meningkat setelah Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin
McCarthy mencapai kesepakatan untuk mengangkat plafon utang AS sebesar $31,4
triliun dan melakukan pemotongan belanja federal. Kesepakatan ini melewati
rintangan penting pada Selasa malam dan diharapkan akan dibahas dan diputuskan
oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada hari Rabu.
Jika kesepakatan ini disahkan,
pemerintahan Biden kemungkinan tidak perlu melakukan negosiasi lagi terkait
pagu utang sebelum pemilihan presiden pada November 2024. Hal ini memberikan
kestabilan dalam kebijakan fiskal AS dan dapat mempengaruhi pasar minyak.
Pertemuan OPEC+ yang akan diadakan
pada 4 Juni juga menjadi perhatian para pedagang. Tidak ada kepastian apakah
OPEC+ akan meningkatkan pengurangan produksi untuk mengatasi penurunan harga
minyak yang sedang terjadi.
Dalam beberapa pekan terakhir,
ada berbagai komentar dari pejabat dan sumber perminyakan Rusia yang
mengindikasikan bahwa produsen minyak terbesar ketiga di dunia ini cenderung
mempertahankan produksi saat ini tanpa perubahan.
Selain itu, Saudi Aramco,
perusahaan minyak raksasa dari Arab Saudi, diprediksi akan memangkas harga jual
resmi untuk minyak mentah mereka ke Asia pada bulan Juli sebesar $1 per barel.
Hal ini akan menjadi yang terendah sejak November 2021. Perkiraan ini juga
mempengaruhi ekspektasi terhadap produksi minyak.
Pada bulan April, Arab Saudi dan anggota OPEC+ lainnya mengumumkan pengurangan produksi minyak tambahan sekitar 1,2 juta barel per hari, sehingga total pemotongan produksi oleh OPEC+ menjadi 3,66 juta barel per hari, berdasarkan perhitungan Reuters.
Sumber : reuters.com