Wallstreet Ditutup Mixed Sering Belum Terdapat Kepastian atas Plafon Utang AS

Analis PT. First State Futures Published 2023-05-31

Pada penutupan perdagangan hari Selasa semalam, pasar saham di Wall Street mengalami pergerakan yang bervariasi. Saham-saham pada indeks S&P 500 cenderung flat, tetapi masih mendekati level tertinggi sejak Agustus 2022, yaitu di atas 4.200 poin. Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan, sementara Nasdaq Composite mengalami kenaikan. Meskipun demikian, indeks S&P 500 dan Nasdaq masih diperkirakan akan mencatat kenaikan bulanan selama bulan Mei.

Kekhawatiran muncul di pasar terkait dengan penolakan beberapa anggota parlemen AS terhadap kesepakatan untuk menaikkan plafon utang sebesar $31,4 triliun. Namun, saham Nvidia (NASDAQ: NVDA) mengalami lonjakan yang membantu perusahaan tersebut bergabung dengan klub langka perusahaan senilai $1 triliun. Saham Nvidia, pembuat chip terkenal, naik sebanyak 3,0% dan mencapai kapitalisasi pasar sekitar $991 miliar, mendekati nilai $1 triliun.

Meskipun demikian, hanya tiga dari 11 sektor di indeks S&P 500 yang mengalami kenaikan, sementara penurunan saham lebih banyak daripada kenaikan saham di indeks S&P 500 dan Nasdaq.

Selama akhir pekan, Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy mencapai kesepakatan untuk menangguhkan sementara plafon utang dan membatasi sebagian pengeluaran federal. McCarthy mengatakan bahwa kesepakatan ini seharusnya mudah untuk mendapatkan dukungan dari Partai Republik dan kemungkinan besar akan disetujui. Namun, beberapa anggota Republikan sayap kanan menyatakan penolakan mereka terhadap kesepakatan bipartisan tersebut.

Pada hari Selasa, Komite Aturan DPR mulai mempertimbangkan rancangan undang-undang yang berisi 99 halaman terkait plafon utang. Gedung Putih mengkonfirmasi bahwa Presiden Biden telah berbicara dengan anggota Kongres Demokrat yang termasuk dalam kelompok progresif dan moderat.

Perusahaan Nvidia Corp melaporkan pengurangan keuntungan setelah mencapai rekor tertinggi. Hal ini disebabkan oleh antisipasi lonjakan permintaan untuk chip AI yang digunakan dalam aplikasi seperti ChatGPT, yang merupakan sistem chatbot canggih.

Selain itu, data menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Mei. Hal ini memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan menaikkan suku bunga lebih banyak untuk mengendalikan inflasi. Laporan pengangguran Departemen Tenaga Kerja untuk bulan Mei, yang akan dirilis pada hari Jumat, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kekuatan ekonomi dan bagaimana tingkat pengangguran yang lebih tinggi dapat mempengaruhi ketersediaan kredit bagi perusahaan.




Sumber : reuters.com


Informasi Lainnya