Harga Minyak Mentah Menguat di Tengah Potensi Keterbatasan Pasokan Menjelang Musim Dingin
Harga minyak naik hampir $1 pada
hari Rabu karena pasar mengkhawatirkan pasokan yang terbatas menjelang musim
dingin dan mengamati perkembangan ekonomi AS.
Harga minyak mentah Brent naik 86
sen atau 0,9% menjadi $94,82 per barel, sedangkan minyak mentah West Texas
Intermediate AS naik 86 sen atau 0,9% menjadi $91,25 pada pukul 10.40 WIB.
Data industri pada hari Selasa
menunjukkan stok minyak mentah AS naik sekitar 1,6 juta barel minggu lalu,
berlawanan dengan ekspektasi analis yang memperkirakan penurunan sekitar
300.000 barel.
Pasar terus mengkhawatirkan stok
minyak mentah di pusat penyimpanan utama Cushing, Oklahoma, yang berada di
bawah tingkat operasi minimum. Penarikan lebih lanjut di Cushing, titik
pengiriman minyak mentah berjangka AS, dapat memberikan tekanan baru pada pasar
minyak karena akan memperketat pasokan yang sudah dipengaruhi oleh pengurangan
pasokan dari OPEC dan sekutunya (OPEC+).
Data pemerintah AS mengenai
persediaan minyak akan dirilis pada pukul 21.30 WIB.
Beberapa analis memperkirakan
pemeliharaan musiman kilang di musim gugur akan meningkatkan stok minyak
mentah, namun ada kekhawatiran bahwa permintaan ekspor yang tinggi dapat
mengurangi produksi minyak.
Rusia baru-baru ini memberlakukan
larangan sementara terhadap ekspor bensin dan solar kecuali ke empat negara
bekas Uni Soviet, untuk menstabilkan pasar dalam negeri, namun kemudian
melunakkan pembatasan tersebut.
Presiden Bank Sentral Federal Minneapolis,
Neel Kashkari, mengatakan bahwa kemungkinan besar akan terjadi "soft
landing" bagi perekonomian AS, namun ada kemungkinan 40% bahwa The Fed
perlu menaikkan suku bunga "secara berarti" untuk mengatasi inflasi.
Kashkari memperkirakan sekitar
60% kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga seperempat poin persentase
dan kemudian mempertahankan biaya pinjaman tetap stabil "cukup lama untuk
membawa inflasi kembali ke target dalam jangka waktu yang wajar."
Bank of England telah
menyelesaikan siklus pengetatan dan diperkirakan akan mempertahankan Suku Bunga
Bank sebesar 5,25% hingga setidaknya bulan Juli, berdasarkan jajak pendapat
para ekonom Reuters, meskipun sebagian kecil mengatakan akan menaikkan suku
bunga lagi tahun ini.
Kenaikan suku bunga dapat mempengaruhi biaya pinjaman dan mengurangi permintaan minyak, sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Sumber : reuters.com