Harga CPO Kembali Rebound, Akankah Mampu bertahan?
Harga minyak kelapa sawit (CPO)
di Bursa Malaysia Exchange menguat di awal perdagangan pada Rabu, membalikkan
pelemahan sebelumnya. Harga CPO naik 0,19% menjadi MYR 3.699 per ton pada pukul
08:00 WIB, tetap di atas level psikologis 3.600 yang sebelumnya terpengaruh
oleh penurunan beberapa hari belakangan.
Pada sesi sebelumnya, harga CPO
turun 0,65% menjadi MYR 3.992 pada Selasa kemarin. Dalam dua hari perdagangan, harga CPO mengalami penguatan
sebesar 0,3%, namun mengalami koreksi bulanan sebesar 7,93%, dan tahunan
sebesar 11,55%.
Penguatan harga CPO didorong oleh
data ekspor yang kuat, meskipun harga minyak nabati dan minyak mentah masih
menjadi tekanan terhadap harga CPO. Data dari Intertek Testing Services
menunjukkan bahwa ekspor produk minyak sawit Malaysia dari 1-25 September naik
17,5% menjadi 1,1 juta ton dibandingkan dengan periode 1-25 Agustus. Sementara
itu, AmSpec Agri Malaysia mencatat kenaikan ekspor sebesar 15,2% menjadi 1,09
juta ton pada periode yang sama.
Di sisi lain, produksi kedelai di
AS meningkat lebih lambat dari perkiraan analis, mempengaruhi harga minyak
kedelai. Harga minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak
nabati global.
Namun, sentimen negatif terhadap
CPO masih dipengaruhi oleh penguatan dolar AS yang dapat menghambat permintaan
bahan bakar, karena bank sentral besar tetap mempertahankan suku bunga tinggi.
Ringgit Malaysia (MYR), mata uang
perdagangan untuk CPO, melemah 0,1% terhadap dolar AS, membuat minyak sawit
lebih menarik bagi pemegang mata uang asing.
Di sisi lain, diperkirakan bahwa kekeringan akan memburuk pada bulan Oktober di Indonesia, produsen minyak sawit terbesar di dunia. Pemerintah Indonesia telah mengumumkan tindakan hukum terhadap perusahaan kelapa sawit yang menggunakan lahan secara ilegal jika tidak menyerahkan dokumen terkait penggunaan lahan pada bulan November, kata Menteri Mahfud MD pada Selasa kemarin.
Sumber : cnbcindonesia.com