Bertahannya Suku Bunga Tinggi AS Membawa Greenback ke Level Tertinggi Baru Sejak 10 Bulan Terakhir
Dolar AS bertahan stabil
mendekati level tertinggi baru dalam 10 bulan pada hari Rabu, seiring
kekhawatiran akan kenaikan suku bunga AS. Sementara itu, euro dan pound
sterling jatuh ke posisi terendah enam bulan.
Pukul 14.20 WIB, Indeks Dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, naik 0,1%
menjadi 105,967, setelah sebelumnya mencapai 106,30.
Pesan hawkish dalam pertemuan
Federal Reserve terkini telah ditegaskan oleh para pejabat Fed belakangan ini,
menandakan kemungkinan bank sentral akan menaikkan suku bunga lebih lanjut
setelah menghentikan siklus kenaikan suku bunga minggu lalu.
Imbal hasil Treasury AS melonjak
belakangan ini karena pedagang menyesuaikan diri dengan kebijakan moneter yang
diperkirakan akan tetap ketat lebih lama dari perkiraan awal. Imbal hasil acuan
10-tahun berada di 4,5255%, setelah mencapai level tertinggi 16-tahun di
4,5660% pada sesi sebelumnya, mendorong indeks dolar naik ke level yang
terakhir terlihat pada November tahun lalu.
Selain itu, EUR/USD turun 0,1%
menjadi 1,0562, tepat di atas level terendah enam bulan di 1,0555 yang terlihat
di awal sesi.
Sentimen konsumen di Jerman
diperkirakan akan turun pada bulan Oktober, dengan indeks sentimen konsumen
lembaga GfK turun menjadi -26,5 menjelang bulan Oktober dari sedikit revisi
-25,6 pada bulan September.
GBP/USD juga turun 0,1% menjadi
1,2153, setelah mencapai level terendah enam bulan di 1,2136 pada hari Rabu
sebelumnya.
Euro diprediksi akan mengalami
penurunan lebih dari 3% pada kuartal ini, kinerja kuartalan terburuk dalam satu
tahun, sementara pound sterling diperkirakan akan mengalami penurunan lebih
dari 4%.
Di tempat lain, USD/JPY naik
tipis ke 149,06, mendekati level terlemah yen dalam lebih dari 11 bulan setelah
risalah pertemuan Bank of Japan bulan Juli, yang dirilis Rabu pagi, menunjukkan
para pengambil kebijakan setuju untuk mempertahankan kebijakan moneter yang
sangat longgar.
Pasangan mata uang ini cenderung
peka terhadap perubahan imbal hasil Treasury AS jangka panjang, yang berarti
penembusan level 150 kemungkinan besar terjadi dalam waktu dekat, dan dapat
menarik intervensi otoritas Jepang.
AUD/USD turun 0,2% menjadi 0,6381, meskipun data menunjukkan percepatan inflasi Australia bulan lalu, sementara USD/CNY turun 0,1% menjadi 7,3045, dengan yuan didukung oleh data yang menunjukkan keuntungan industri Tiongkok meningkat tajam pada bulan Agustus.
Sumber : investing.com