Bertahannya Suku Bunga Tinggi AS Membawa Greenback ke Level Tertinggi Baru Sejak 10 Bulan Terakhir

Analis PT. First State Futures Published 2023-09-27

Dolar AS bertahan stabil mendekati level tertinggi baru dalam 10 bulan pada hari Rabu, seiring kekhawatiran akan kenaikan suku bunga AS. Sementara itu, euro dan pound sterling jatuh ke posisi terendah enam bulan.

Pukul 14.20 WIB, Indeks Dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, naik 0,1% menjadi 105,967, setelah sebelumnya mencapai 106,30.

Pesan hawkish dalam pertemuan Federal Reserve terkini telah ditegaskan oleh para pejabat Fed belakangan ini, menandakan kemungkinan bank sentral akan menaikkan suku bunga lebih lanjut setelah menghentikan siklus kenaikan suku bunga minggu lalu.

Imbal hasil Treasury AS melonjak belakangan ini karena pedagang menyesuaikan diri dengan kebijakan moneter yang diperkirakan akan tetap ketat lebih lama dari perkiraan awal. Imbal hasil acuan 10-tahun berada di 4,5255%, setelah mencapai level tertinggi 16-tahun di 4,5660% pada sesi sebelumnya, mendorong indeks dolar naik ke level yang terakhir terlihat pada November tahun lalu.

Selain itu, EUR/USD turun 0,1% menjadi 1,0562, tepat di atas level terendah enam bulan di 1,0555 yang terlihat di awal sesi.

Sentimen konsumen di Jerman diperkirakan akan turun pada bulan Oktober, dengan indeks sentimen konsumen lembaga GfK turun menjadi -26,5 menjelang bulan Oktober dari sedikit revisi -25,6 pada bulan September.

GBP/USD juga turun 0,1% menjadi 1,2153, setelah mencapai level terendah enam bulan di 1,2136 pada hari Rabu sebelumnya.

Euro diprediksi akan mengalami penurunan lebih dari 3% pada kuartal ini, kinerja kuartalan terburuk dalam satu tahun, sementara pound sterling diperkirakan akan mengalami penurunan lebih dari 4%.

Di tempat lain, USD/JPY naik tipis ke 149,06, mendekati level terlemah yen dalam lebih dari 11 bulan setelah risalah pertemuan Bank of Japan bulan Juli, yang dirilis Rabu pagi, menunjukkan para pengambil kebijakan setuju untuk mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar.

Pasangan mata uang ini cenderung peka terhadap perubahan imbal hasil Treasury AS jangka panjang, yang berarti penembusan level 150 kemungkinan besar terjadi dalam waktu dekat, dan dapat menarik intervensi otoritas Jepang.

AUD/USD turun 0,2% menjadi 0,6381, meskipun data menunjukkan percepatan inflasi Australia bulan lalu, sementara USD/CNY turun 0,1% menjadi 7,3045, dengan yuan didukung oleh data yang menunjukkan keuntungan industri Tiongkok meningkat tajam pada bulan Agustus.




Sumber : investing.com


Informasi Lainnya

Peringatan! terhadap segala bentuk sesuatu yang mengatas namakan PT. First State Futures !. Kami tidak pernah menjanjikan fix income (keuntungan pasti) dalam bentuk apapun serta tidak memiliki layanan titip dana atau sejenisnya, selengkapnya