CPO Kembali Tersungkur Setelah Menguat 3 hari Berturut

Analis PT. First State Futures Published 2022-11-24


Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ambles di sesi awal perdagangan Kamis (24/11/2022), setelah sukses menanjak selama tiga hari beruntun. Apa penyebabnya?

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan ambruk 1,36% ke MYR 4.049/ton pada pukul 07:30 WIB.

Dengan begitu, harga CPO melesat 5,17% dalam sepekan secara point-to-point/ptp. Namun, masih drop 1,89% secara bulanan dan ambles 17,82% secara tahunan

Harga CPO yang terkoreksi hari ini tampaknya dipengaruhi oleh katalis negatif dari China. China merupakan konsumen terbesar CPO dunia.

Teranyar, Beijing kembali menutup taman dan museum pada Selasa (22/11) saat kasus Covid-19 kembali meningkat di beberapa wilayah China.China mencatat sekitar 27.000 kasus domestik baru pada Senin (21/11), menurut Komisi Kesehatan Nasional. Negeri Tirai Bambu kini mencatat total 290.787 kasus infeksi dan 5.231 kematian, menurut data Worldometers pada Selasa (22/11).

Beberapa wilayah di China saat ini sedang memerangi banyak gejolak Covid-19. Mulai dari Zhengzhou di provinsi Henan tengah hingga Chongqing di barat daya melaporkan 26.824 kasus lokal baru per Minggu, mendekati puncak infeksi harian negara pada April.

Tak hanya kasus infeksi, China juga juga kembali mencatat dua kematian di Beijing, naik dari satu pada akhir pekan lalu. Ini merupakan kasus kematian yang pertama di China sejak akhir Mei atau hampir 6 bulan lalu.

Guangzhou, kota selatan berpenduduk hampir 19 juta orang yang sedang berjuang melawan wabah terbesar di China baru-baru ini, memerintahkan penutupan selama lima hari untuk Baiyun, distrik terpadatnya. Ini menangguhkan layanan makan malam dan menutup klub malam dan teater di kawasan bisnis utama kota.

Pada Rabu (23/11), minyak kelapa sawit berjangka Malaysia berakhir naik tajam 2,5% menjadi MYR 4.104/ton (US$ 897,64/ton) dan menjadi kenaikannya selama tiga hari beruntun karena ekspektasi ekspor CPO Malaysia yang menguat pada periode 1-25 November 2022.

"Pasar kami naik, dipengaruhi kekuatan eksternal juga antisipasi ekspor yang bagus untuk bulan ini hingga tanggal 25," kata seorang trader yang berbasis di Kuala Lumpur dikutip Reuters.

Selain itu, harga CPO turut terkerek naik oleh harga minyak kedelai yang ditutup menguat 0,27% di Chicago Board of Trade dan harga minyak kedelai di Dalian berakhir melesat 2,13%.

Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.




Sumber : cnbcindonesia.com


Informasi Lainnya