Harga Minyak Lanjutkan Penurunan Pasca Meningkatnya Cadangan Minyak US

Analis PT. First State Futures Published 2022-11-24


Harga minyak mentah dunia turun lebih dari tiga persen pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Harga minyak turun akibat pembahasan negara G7 terkait batasan harga untuk minyak Rusia dan kenaikan pasokan bensin di Amerika Serikat.

Berdasarkan data London ICE Future Exchange yang dikutip dari Reuters, Kamis (24/11), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari turun US$2,95 per barel atau 3,3 persen menjadi US$85,41 per barel.

Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun US$3,01 per barel atau 3,7 persen menjadi US$77,94 per barel di New York Mercantile Exchange.

Padahal, pada pembukaan perdagangan, kedua kontrak telah naik lebih dari US$1 per barel.

Menurut Administrasi Informasi Energi, stok bensin AS naik 3,1 juta barel. Kenaikan ini jauh dari perkiraan analis yang hanya akan naik 383 ribu barel.

"Peningkatan bensin agak mengejutkan," kata Phil Flynn, seorang analis di grup Price Futures.

"Peningkatan pasokan bensin menunjukkan bahwa mungkin kita melihat permintaan melemah atau bensin akan meningkat menjelang liburan," imbuhnya.

Data EIA juga menunjukkan ada penarikan persediaan minyak mentah sebesar 3,7 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 1,1 juta barel.

Harga minyak terpukul lebih lanjut oleh laporan bahwa batas harga G7 pada minyak Rusia bisa berada di atas level yang diperdagangkan di pasar saat ini.

Negara-negara G7 melihat batas harga minyak lintas laut Rusia di kisaran US$65-US$70/bbl.



Sumber : cnnindonesia.com


Informasi Lainnya