Dollar AS Terpuruk, Emas Kembali Berkilau
Harga emas
memasuki pola backwardation pada hari Jumat dan menuju weekly gain karena
ditopang dari optimisme prospek kenaikan suku bunga yang lebih rendah oleh
Federal Reserve AS unutk mengimbangi indikator data ekonomi yang buruk. Selain
itu, Kenaikan emas juga ditopang kembali memanasnya perang Rusia-Ukraina. Emas
merupakan aset aman yang dicari saat kondisi geopolitik memanas.
Harga emas spot
diperdagangkan di level yang lebih tinggi daripada harga emas berjangka, sebuah
fenomena yang dikenal sebagai backwardation, yang mana menunjukkan bahwa
permintaan jangka pendek untuk logam kuning kemungkinan meningkat.
Emas spot turun
0,1% di $1.753,20/oz, dan emas berjangka yang berakhir Desember turun 0,1% di
$1.752,75/oz pukul 07.40 WIB. Kedua instrumen akan naik sekitar 0,3% minggu
ini.
Namun, emas
kemungkinan mendapat dorongan dari permintaan safe haven baru dalam beberapa
bulan mendatang, utamanya saat dolar semakin turun, dan karena kondisi ekonomi
global memburuk. Data PMI dari Jepang dan AS yang dirilis minggu ini memberikan
gambaran suram dari ekonomi terbesar di dunia, seperti halnya infeksi COVID-19
harian yang mencapai rekor tertinggi di China.
Harga perak naik
0,3% pada hari Jumat dan akan naik 2% minggu ini, sementara platinum turun
0,2%, tetapi akan naik 1% minggu ini.
Di antara logam
industri, harga tembaga naik tipis pada hari Jumat, tetapi akan mengakhiri
minggu ini sebagian besar flat akibat sinyal negatif dari negara importir utama
China.
Tembaga naik 0,2% di $3,6360, dan ditetapkan untuk mengakhiri minggu ini naik 0,1%.
Sumber :
investing.com