Dollar AS Terpuruk, Emas Kembali Berkilau

Analis PT. First State Futures Published 2022-11-25


Harga emas memasuki pola backwardation pada hari Jumat dan menuju weekly gain karena ditopang dari optimisme prospek kenaikan suku bunga yang lebih rendah oleh Federal Reserve AS unutk mengimbangi indikator data ekonomi yang buruk. Selain itu, Kenaikan emas juga ditopang kembali memanasnya perang Rusia-Ukraina. Emas merupakan aset aman yang dicari saat kondisi geopolitik memanas.

Harga emas spot diperdagangkan di level yang lebih tinggi daripada harga emas berjangka, sebuah fenomena yang dikenal sebagai backwardation, yang mana menunjukkan bahwa permintaan jangka pendek untuk logam kuning kemungkinan meningkat.

Emas spot turun 0,1% di $1.753,20/oz, dan emas berjangka yang berakhir Desember turun 0,1% di $1.752,75/oz pukul 07.40 WIB. Kedua instrumen akan naik sekitar 0,3% minggu ini.

Namun, emas kemungkinan mendapat dorongan dari permintaan safe haven baru dalam beberapa bulan mendatang, utamanya saat dolar semakin turun, dan karena kondisi ekonomi global memburuk. Data PMI dari Jepang dan AS yang dirilis minggu ini memberikan gambaran suram dari ekonomi terbesar di dunia, seperti halnya infeksi COVID-19 harian yang mencapai rekor tertinggi di China.

Harga perak naik 0,3% pada hari Jumat dan akan naik 2% minggu ini, sementara platinum turun 0,2%, tetapi akan naik 1% minggu ini.

Di antara logam industri, harga tembaga naik tipis pada hari Jumat, tetapi akan mengakhiri minggu ini sebagian besar flat akibat sinyal negatif dari negara importir utama China.

Tembaga naik 0,2% di $3,6360, dan ditetapkan untuk mengakhiri minggu ini naik 0,1%.




Sumber : investing.com


Informasi Lainnya