Greenback Masih Terpuruk, ECB Potensi Naikkan Suku Bunga
Dolar mendekati
level terendah dalam tiga bulan terakhir dan berada di jalur untuk weekly loss
nya di sesi Asia pada Jumat pagi ini, karena adanya prospek dari Federal
Reserve yang memperlambat pengetatan kebijakan moneter sesegera mungkin setelah
Desember untuk mempertahankan sentimen investor agar tetap baik.
Perdagangan
tipis semalam karena adanya liburan Thanksgiving di Amerika Serikat, meskipun
sebagian besar mata uang memperpanjang kenaikan mereka terhadap greenback yang
melemah.
Sterling naik
lebih dari 0,5 persen semalam dan terakhir bertahan di 1,21125 dolar, mendekati
level tertinggi lebih dari tiga bulan di 1,2153 dolar yang dicapai di sesi
sebelumnya, dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan hampir 2,0 persen.
Yen Jepang
melonjak sekitar 0,7 persen semalam, dan terakhir dibeli 138,60 per dolar.
Terhadap 6 major
currency lainnya, indeks dolar AS berada di level 105,94, menguji level
terendah dalam tiga bulan terakhir di 105,30 yang telah dicapai minggu lalu.
Indeks Dollar AS menuju weekly loss-nya hampir 1,0 persen.
Sementara itu, ECB
dengan tegas berkomitmen untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut, pasar
sekarang memperkirakan langkah yang lebih moderat, 50 basis poin pada 15
Desember ketika beberapa pembuat kebijakan menyatakan bahwa pelambatan setelah
kenaikan 75 basis poin berturut-turut adalah tepat.
Pembuat
kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) khawatir bahwa inflasi mungkin semakin
mengakar pada pertemuan kebijakan terakhir mereka sehingga suku bunga perlu
naik lebih lanjut, menurut laporan pertemuan 26-27 Oktober lalu.
Euro 0,06 persen
lebih rendah pada 1,04045 dolar, tetapi tetap mendekati 1,0481 dolar, level
tertinggi dalam lebih dari empat bulan yang dicapai minggu lalu.
Aussie turun
0,17 persen menjadi 0,6753 dolar AS, setelah naik lebih dari 0,4 persen
semalam. Kiwi turun 0,19 persen menjadi 0,6252 dolar AS, tapi itu tidak jauh
dari puncak tiga bulannya di sesi sebelumnya.
Dolar Selandia Baru menuju kenaikan mingguan lebih dari 1,5 persen, dibantu oleh kenaikan suku bunga bank sentral sebesar 75 basis poin di awal pekan dan prospek suku bunga hawkish.
Sumber :
antaranews.com