Greenback Masih Terpuruk, ECB Potensi Naikkan Suku Bunga

Analis PT. First State Futures Published 2022-11-25


Dolar mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir dan berada di jalur untuk weekly loss nya di sesi Asia pada Jumat pagi ini, karena adanya prospek dari Federal Reserve yang memperlambat pengetatan kebijakan moneter sesegera mungkin setelah Desember untuk mempertahankan sentimen investor agar tetap baik.

Perdagangan tipis semalam karena adanya liburan Thanksgiving di Amerika Serikat, meskipun sebagian besar mata uang memperpanjang kenaikan mereka terhadap greenback yang melemah.

Sterling naik lebih dari 0,5 persen semalam dan terakhir bertahan di 1,21125 dolar, mendekati level tertinggi lebih dari tiga bulan di 1,2153 dolar yang dicapai di sesi sebelumnya, dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan hampir 2,0 persen.

Yen Jepang melonjak sekitar 0,7 persen semalam, dan terakhir dibeli 138,60 per dolar.

Terhadap 6 major currency lainnya, indeks dolar AS berada di level 105,94, menguji level terendah dalam tiga bulan terakhir di 105,30 yang telah dicapai minggu lalu. Indeks Dollar AS menuju weekly loss-nya hampir 1,0 persen.

Sementara itu, ECB dengan tegas berkomitmen untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut, pasar sekarang memperkirakan langkah yang lebih moderat, 50 basis poin pada 15 Desember ketika beberapa pembuat kebijakan menyatakan bahwa pelambatan setelah kenaikan 75 basis poin berturut-turut adalah tepat.

Pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) khawatir bahwa inflasi mungkin semakin mengakar pada pertemuan kebijakan terakhir mereka sehingga suku bunga perlu naik lebih lanjut, menurut laporan pertemuan 26-27 Oktober lalu.

Euro 0,06 persen lebih rendah pada 1,04045 dolar, tetapi tetap mendekati 1,0481 dolar, level tertinggi dalam lebih dari empat bulan yang dicapai minggu lalu.

Aussie turun 0,17 persen menjadi 0,6753 dolar AS, setelah naik lebih dari 0,4 persen semalam. Kiwi turun 0,19 persen menjadi 0,6252 dolar AS, tapi itu tidak jauh dari puncak tiga bulannya di sesi sebelumnya.

Dolar Selandia Baru menuju kenaikan mingguan lebih dari 1,5 persen, dibantu oleh kenaikan suku bunga bank sentral sebesar 75 basis poin di awal pekan dan prospek suku bunga hawkish.




Sumber : antaranews.com


Informasi Lainnya