CPO Tak Mampu Lanjutkan Kenaikan

Analis PT. First State Futures Published 2022-12-07


Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) terkoreksi di sesi awal perdagangan Rabu (7/12/2022), setelah CPO berakhir melesat di perdagangan kemarin karena banyak katalis positif di pasar nabati.

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan melemah 0,59% ke MYR 4.070/ton pada pukul 09:00 WIB.

Pada Selasa (06/12), harga CPO berakhir melesat 3% menjadi MYR 4.094/ton (US$ 930,54/ton) setelah pengumuman impor CPO dari India yang lebih tinggi dan persiapan Indonesia untuk menerapkan campuran biodiesel yang lebih tinggi.

Seperti yang diwartakan Reuters, impor CPO dari India melonjak 29% pada November 2022, dibandingkan dengan bulan lalu. Harga yang lebih murah dibandingkan dengan minyak saingan seperti minyak kedelai dan minyak biji bunga matahari membuat CPO kerap dibeli sebagai alternatif.

Selain itu, presiden Indonesia meminta Menteri kabinetnya untuk membuat mekanisme untuk tahun depan guna memastikan peluncuran B35 Biodiesel, yang mengandung 35% campuran bahan bakar berbasis minyak sawit.

Produsen CPO terbesar di dunia saat ini memiliki B30 wajib dan sedang menyelesaikan uji coba untuk B40.

Katalis tersebut sukses membuat harga CPO melejit, padahal harga minyak saingan pada perdagangan kemarin terkoreksi. Harga minyak kedelai di Dalian turun 0,39%.

Sejatinya, pergerakan harga CPO kerap dipengaruhi oleh harga minyak kedelai, biasanya ketika harga minyak kedelai turun maka akan mempengaruhi harga CPO.

"Setelah penurunan harga baru-baru ini, pasar sedang menunggu berita yang mendukung untuk menstabilkan harga," kata seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur, menambahkan bahwa laporan dari India dan Indonesia "memberikan dukungan yang dicari pasar," dikutip Reuters.




Sumber : cnbcindonesia.com


Informasi Lainnya