Dolar Ausie Melonjak Tajam Pasca Rilis Data Inflasi
Dolar Australia melonjak ke level
tertinggi lebih dari lima bulan pada market hari Rabu setelah data inflasi yang
dirilis datang lebih panas dari yang diharapkan, sementara itu kiwi tergelincir
setelah rilis data kenaikan inflasi kuartal keempat Selandia Baru lebih rendah
dari perkiraan bank sentral.
Euro bertahan di dekat level puncak
tertinggi sejak sembilan bulan lalu terhadap dollar dikisaran level $1,0888,
karena para pedagang mempertimbangkan prospek pertumbuhan yang lebih cerah
untuk zona euro dibandingkan potensi adanya resesi di AS.
Aussie naik 0,66% menjadi $0,7092,
dan merupakan level tertinggi sejak Agustus, setelah lonjakan inflasi yang
mengejutkan hingga menyentuh level tertingginya sejak 33 tahun pada kuartal
terakhir 202 kemarin menambah pekerjaan rumah bagi Reserve Bank of Australia
untuk terus menaikkan suku bunga.
Sementara itu, kiwi turun hampir
0,6% menjadi $0,6469, setelah inflasi tahunan Selandia Baru yang sebesar 7,2%
pada kuartal keempat berada di bawah perkiraan bank sentral sebesar 7,5%.
Di Amerika Serikat, prospek yang
lebih suram terungkap sebagai tanda-tanda perlambatan ekonomi, sebagai akibat
dari kenaikan suku bunga agresif yang dilakukan Federal Reserve tahun lalu
tampak mulai terlihat.
Aktivitas bisnis AS berkontraksi
selama tujuh bulan berturut-turut di bulan Januari, meskipun sebagian besar penurunan
dimoderasi oleh seluruh sektor manufaktur dan jasa untuk pertama kalinya sejak
September.
Terhadap sekeranjang mata uang
lainnya, indeks dolar AS naik 0,01% menjadi 101,92, tidak jauh dari level
terendah hampir delapan bulan pada minggu lalu di 101,51.
Sterling tergelincir 0,15% menjadi $1,2322, sedangkan yen Jepang terakhir terpantau dikisaran level 130,24 per dolar.
Sumber : reuters.com