S&P500 Melemah Pasca Laporan Earning yang Mixed
S&P 500 berakhir lebih rendah
pada penutupan perdagangan hari Selasa ditengah sesi beargamnya laporan
pendapatan beberapa emiten serta terjadinya kendala teknis pada saat bel
pembukaan market.
Sejumlah saham yang terdaftar di
NYSE dihentikan perdagangannya di puncak sesi karena adanya kerusakan teknis, sehingga
menyebabkan kebingungan terhadap harga awal pembukaan dan mendorong
penyelidikan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Lebih dari 80 saham
terpengaruh oleh kesalahan tersebut.
Musim pendapatan kuartal keempat
berjalan lancar, dengan 72 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan pendapatanya.
Dari jumlah tersebut, 65% telah mengalahkan konsensus, menurut data dari Refinitiv.
Secara agregat, analis saat ini
memperkirakan pendapatan S&P 500 berada 2,9% di bawah kuartal tahun lalu,
turun dari penurunan tahun-ke-tahun sebesar 1,6% yang terlihat pada 1 Januari, menurut
data dari Refinitiv.
Dow Jones Industrial Average naik
104,4 poin, atau 0,31%, menjadi 33.733,96, S&P 500 kehilangan 2,86 poin,
atau 0,07%, menjadi 4.016,95 dan begitu juga dengan Nasdaq Composite yang turun
30,14 poin, atau 0,27% menjadi 11.334,27.
Di antara 11 sektor utama di
S&P 500, sektor industri memimpin perolehan persentase kenaikan tertinggi,
sementara layanan komunikasi mengalami kerugian terbesar.
Pada pukul 10:40 WIB, Dow Jones
Futures , S&P 500 Futures dan Nasdaq 100 Futures diperdagangkan dalam
kisaran 0,3%.
Saham Alphabet (NASDAQ: GOOGL)
Inc merosot 2,1% setelah Departemen Kehakiman mengajukan gugatan terhadap
Google karena menyalahgunakan dominasinya dalam bisnis periklanan digital.
Konglomerat industri 3M Co dan
General Electric (NYSE: GE) Co sama-sama memberikan panduan pendapatan ke depan
yang kurang memuaskan karena hambatan inflasi. Saham 3M turun 6,2% sementara
saham General Electric naik 1,2%.
Microsoft (NASDAQ: MSFT) naik
lebih dari 4% dalam perdagangan after hours setelah nyaris miss dari estimasi pendapatan kuartalnya.
Volume transaksi di bursa AS semalam adalah sebesar 10,58 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,61 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
Sumber : reuters.com,
investing.com