Emas Raih Momentum Ditengah Pelemahan Dolar Pasca Keputusan The Fed

Analis PT. First State Futures Published 2023-02-02

Harga emas naik ke level tertinggi 9 bulan pada perdagangan hari Kamis setelah reli tajam pada sesi sebelumnya, dipicu oleh komitmen Federal Reserve untuk terus menaikkan suku bunga yang mempengaruhi dolar dan memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi.

Emas dipandang sebagai safe haven karena pertemuan Fed meningkatkan daya tarik atas logam mulia ini. Harga emas melonjak 1% setelah Fed menaikkan suku bunga dengan 25 basis poin dan mengakui kemajuan kebijakan moneternya terhadap inflasi, namun bank sentral juga menyatakan ketidakpastian tentang puncak suku bunga yang akan dicapai.

Hal ini meningkatkan ekspektasi atas jeda kenaikan suku bunga Fed pada pertengahan 2023 dan potensi penurunan suku bunga pada akhir tahun karena pertumbuhan ekonomi AS mulai mendingin. Skenario seperti itu cenderung berdampak positif untuk emas.

Emas spot naik 0,2% menjadi $1.954,17 per ons, sementara emas berjangka melonjak menjadi $1.969,15 per ons pada pukul 21:05 ET (09:05 WIB).

Kenaikan harga emas bersamaan dengan pelemahan dolar, yang jatuh ke level terendah 9 bulan terhadap sekeranjang mata uang lainnya. ING memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga sekali lagi sebelum jeda kenaikan suku bunganya. Greenback juga tertekan oleh antisipasi kenaikan suku bunga dari Bank Sentral Eropa dan Bank of England yang mendukung penguatan euro dan pound. Kedua bank diperkirakan akan menaikkan suku bunga masing-masing sebesar 50 bps dan memberi sinyal untuk lebih banyak kenaikan karena berusaha menahan inflasi tinggi.

Selain emas, logam mulia lainnya juga menguat seperti platinum yang naik 0,6% menjadi $1.018,50 per ons dan perak yang melonjak 2,8% menjadi $24,270 per ons. Namun, logam industri seperti tembaga tertinggal karena kekhawatiran resesi tahun ini. Tembaga bermutu tinggi berjangka stabil di $4,1787 per pon setelah jatuh hampir 3% sebelumnya.




Sumber : investing.com


Informasi Lainnya