Harga CPO Terus Alami Penurunan
Harga minyak kelapa sawit (Crude
Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange mengalami penurunan selama tujuh hari
berturut-turut, dengan penurunan 1,06% pada sesi awal perdagangan Jumat
(24/3/2023) menjadi MYR 3.531 per ton. Harga CPO hari ini menjadi level
terendahnya sejak 25 Januari 2023, atau posisi terlemah dalam 7 pekan terakhir.
Harga CPO mengikuti penurunan
minyak nabati lainnya karena investor mempertimbangkan sikap Bank Sentral
Amerika Serikat (AS) yang masih hawkish. Harga CPO tercatat turun 8,95% secara
point-to-point/ptp dalam sepekan, 13,83% dalam sebulan, dan 14,49% secara
tahunan.
Harga CPO cenderung mengikuti
pergerakan minyak nabati lainnya, tetapi berlawanan dengan harga minyak mentah
dunia yang terus meningkat meski The Fed kembali menaikkan suku bunga acuannya.
Harga minyak mentah dunia turun setelah laporan industri menunjukkan persediaan
minyak mentah AS naik tak terduga minggu lalu, menunjukkan bahwa permintaan
bahan bakar mungkin melemah, membuat kelapa sawit menjadi kurang menarik
sebagai bahan baku biodiesel.
Pasar mencerminkan penurunan
tajam minyak kedelai, tetapi minat beli muncul setelah kontrak menyentuh level
terendah hari itu di MYR 3.597. Kontrak soyoil turun 1,9%, sementara kontrak
minyak sawit turun 3,2%. Harga Soyoil di Chicago Board of Trade turun 0,9%.
Bank Sentral Amerika Serikat yang
masih cenderung hawkish membuat harga minyak sawit merana hari ini. Jerome
Powell, bos The Fed, mengatakan rapat Federal Open Market Committee (FOMC)
mempertimbangkan menahan kenaikan suku bunga karena adanya krisis perbankan.
Namun, rapat tetap memutuskan kenaikan karena inflasi masih kencang dan pasar
tenaga kerja masih panas.
Dewan Minyak Sawit Malaysia pada Kamis (23/3/2023) menyatakan bahwa Malaysia telah mempertahankan pajak ekspor periode April untuk minyak sawit mentah sebesar 8% dan menaikkan harga rujukannya. Eksportir kelapa sawit terbesar kedua di dunia menghitung harga acuan MYR 4.031,45 (US$ 914,16) per ton untuk bulan April. Harga referensi bulan Maret adalah MYR 3710,35 per ton. Struktur pajak ekspor dimulai dari 3% untuk minyak sawit mentah dengan kisaran harga MYR 2.250 hingga MYR 2.400 per ton, dan tarif pajak maksimum ditetapkan sebesar 8% ketika harga melebihi MYR 3.450 per ton.
Sumber : cnbcindonesia.com