Bos Sawit Kena PHP, Harga CPO Nanjak Sesaat Untuk 'Menetap'

Analis PT. First State Futures Published 2022-09-30

Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) stagnan di sesi awal perdagangan Jumat (30/9/2022), setelah berhasil menghentikan penurunannya selama lima hari beruntun dan berakhir melesat 3,63% kemarin.

Mengacu pada Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan tertahan di MYR 3.342/ton pada pukul 08:20 WIB, posisi tersebut sama persis dengan penutupan perdagangan kemarin.

Harga CPO mulai melandai 10,71% secara mingguan dan ambles 18,6% secara bulanan. Di sepanjang tahun ini, harga CPO juga merosot tajam hingga 25,82%.

Analis komoditas Reuters, Wang Tao memproyeksikan harga CPO dapat menembus titik resistance di MYR 3.360/ton dan naik ke kisaran MYR 3.427-3.477/ton.

Pada perdagangan Kamis (29/9), minyak sawit Malaysia berakhir melesat 3,63% ke MYR 3.342/ton (US$ 712,56/ton) dan berhasil menghentikan penurunannya selama lima hari beruntun, di mana harga CPO telah ambles 17% dalam lima hari perdagangan.

Melesatnya harga CPO didukung oleh ringgit Malaysia yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), sehingga CPO menjadi lebih murah untuk pembeli yang menggunakan mata uang asing.

"Hari ini adalah hari di belakang pasar eksternal yang sedikit mendukung, ringgit yang lemah dan data ekspor yang berpotensi lebih baik besok," kata seorang pedagang minyak sawit yang berbasis di Kuala Lumpur dikutip Reuters.

Selain itu, Surveyor Kargo Societe Generale de Surveillance pada Selasa (27/9) melaporkan nilai ekspor CPO Malaysia pada periode 1-25 September 2022 naik 18,9% menjadi 1.152.612 ton dari 969.341 ton pada periode yang sama bulan lalu. Hal tersebut mengindikasikan bahwa permintaan CPO masih terjaga.

Harga minyak saingan juga ditutup naik, sehingga turut mendorong laju CPO. Harga minyak kedelai di Dalian naik 1,02% dan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade berakhir menguat 0,5%. Minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.





sumber: cnbcindonesia.com


Informasi Lainnya