Minyak Melonjak 3% dalam Laporan Pemotongan Pasokan OPEC+ Minggu Ini

Analis PT. First State Futures Published 2022-10-03

Harga minyak melonjak di awal perdagangan pada hari Senin (03/10) menyusul beberapa laporan bahwa OPEC+ akan memutuskan pengurangan pasokan selama pertemuannya minggu ini, saat melawan pelemahan harganya.

Harga minyak Brent yang diperdagangkan di London melonjak 3%, sementara harga minyak WTI melonjak 3% pukul 09.05 WIB. Kedua kontrak juga pulih dari kerugian besar pada bulan September dan kuartal III.

Beberapa laporan menyebut pada Senin bahwa Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) tengah mempertimbangkan pengurangan produksi lebih dari 1 juta barel per hari (bph) ketika bertemu pada hari Rabu, untuk mendukung turunnya harga minyak mentah.

Pemangkasan ini akan dilakukan di tengah beberapa sinyal dari anggota OPEC bahwa penurunan harga minyak mentah baru-baru ini tidak berdasar, dan pemangkasan produksi untuk menstabilkan harga ada dalam urutan rencana.

Kelompok ini akan bertemu di Wina pada hari Rabu, pertemuan langsung pertamanya sejak Maret 2020.

Harga minyak anjlok 11,2% pada bulan September, bulan terburuk dalam hampir setahun, pasalnya sinyal hawkish dari Federal Reserve dan bank sentral lainnya meningkatkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi akan melambat secara drastis dalam menghadapi kenaikan suku bunga.

Pasar juga dibanjiri pasokan karena Amerika Serikat banyak mengeluarkan dari cadangan minyak bumi strategisnya, sehingga membuat stok minyak ke titik terendah dalam hampir 40 tahun.

Harga minyak telah turun tajam dari level tertinggi yang dicapai awal tahun ini karena serangkaian pembatasan COVID di negara importir utama China mendorong kekhawatiran atas permintaan yang berkelanjutan.

Penguatan dolar, yang diperdagangkan mendekati level tertinggi 20 tahun, juga membebani harga minyak mentah dengan membuat nilai impor lebih mahal.

Kepala OPEC Arab Saudi menghadapi tekanan dari Amerika Serikat untuk meningkatkan produksi dan membantu mengurangi inflasi terkait bahan bakar bagi ekonomi-ekonomi utama.

Tetapi negara itu, bersama dengan sebagian besar anggota OPEC, enggan meningkatkan produksi dalam menghadapi melemahnya harga, yang jatuh ke posisi terendah delapan bulan pada bulan September.

Pemangkasan produksi akan dilakukan setelah pemotongan 100.000 bph bulan lalu dianggap sebagian besar nominal saja oleh pasar.

Ini juga terjadi hanya beberapa bulan setelah OPEC mengembalikan produksi minyak mentah ke tingkat sebelum COVID, menyusul dua tahun hambatan pasar minyak yang ekstrim akibat pandemi.




sumber : investing.com



Informasi Lainnya