5 Fokus Utama Pasar Minggu Ini

Analis PT. First State Futures Published 2024-04-22

Reli saham-saham AS terlihat mulai melemah sebagian karena kekhawatiran bahwa suku bunga mungkin akan tetap tinggi untuk periode yang lebih lama. 5 Fokus utama pasar minggu ini antara lain,

1.   Angka Inflasi AS: Pada hari Jumat, investor akan memperhatikan data inflasi AS dengan rilisnya Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), yang merupakan ukuran inflasi favorit Federal Reserve. Ekonom memperkirakan inflasi tetap tinggi di bulan Maret. Data terbaru menunjukkan bahwa kemajuan dalam mengendalikan inflasi telah terhenti, yang membuat investor mengurangi ekspektasi terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve.

2.  Laporan Laba Perusahaan Big Tech: Laporan laba dari perusahaan teknologi raksasa akan mulai dirilis dalam beberapa hari mendatang. Analis memperkirakan pertumbuhan pendapatan agregat S&P 500 sebesar 2,9% tahun-ke-tahun, turun dari perkiraan sebelumnya. Empat dari Magnificent Seven, termasuk Tesla, Meta Platforms, Microsoft, dan Alphabet, akan melaporkan pendapatan minggu ini. Sebagai pemain kunci dalam S&P 500, performa perusahaan-perusahaan ini akan memengaruhi pasar secara signifikan.

3.    Harga Minyak: Harga minyak ditutup sedikit lebih tinggi pada hari Jumat, meskipun mencatat penurunan mingguan. Ketegangan di Timur Tengah masih menjadi perhatian, meskipun Iran meremehkan serangan Israel. Investor tetap waspada terhadap gangguan pasokan. Di sisi lain, Dana Moneter Internasional memperkirakan peningkatan produksi minyak oleh OPEC+ mulai bulan Juli.

4.    Data PMI: Investor akan mengamati data PMI dari Zona Euro, AS, dan Inggris untuk mencari tanda-tanda inflasi, terutama di sektor jasa. Data PMI dapat memberikan gambaran tentang pemulihan ekonomi, serta memengaruhi keputusan Bank Sentral Eropa terkait penurunan suku bunga yang diantisipasi pada bulan Juni.

5.   Pertemuan BOJ: Bank of Japan (BOJ) akan merilis perkiraan pertumbuhan kuartalan dan inflasi baru pada pertemuan kebijakannya pada hari Jumat. Gubernur BOJ menyatakan kemungkinan kenaikan suku bunga jika inflasi terus meningkat, memperkuat ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga jangka pendek.

 




Sumber : investing.com


Informasi Lainnya