Wallstreet Lanjutkan Pelemahan Seiring Belum Tercapainya Kesepakatan Plafon Utang AS
Indeks utama Wall Street
mengalami penurunan pada hari Rabu karena pembicaraan antara Gedung Putih dan
perwakilan Partai Republik mengenai peningkatan plafon utang AS berakhir tanpa
kesepakatan.
Pembicaraan yang berlarut-larut
dan kurangnya kemajuan dalam meningkatkan batas utang pemerintah AS sebesar
$31,4 triliun menjelang tenggat waktu 1 Juni membuat para investor cemas akan
meningkatnya risiko gagal bayar.
Presiden Joe Biden dan negosiator
utama dari Partai Republik, Kevin McCarthy, mengadakan pembicaraan yang disebut
"produktif" di Gedung Putih. Namun, tidak ada kesepakatan yang
dicapai.
Pada akhir perdagangan, Dow Jones
Industrial Average turun 255,59 poin atau 0,77% menjadi 32.799,92, S&P 500
kehilangan 30,34 poin atau 0,73% menjadi 4.115,24, dan Nasdaq Composite turun
76,08 poin atau 0,61% menjadi 12.484,16.
Mayoritas sektor di S&P 500
mengalami penurunan, dengan sektor real estat mengalami penurunan terbesar.
Hanya sektor energi yang mengalami kenaikan.
Indeks Volatilitas CBOE, yang
mengukur tingkat kekhawatiran
investor di Wall Street, naik ke level tertinggi dalam tiga minggu.
Selain itu, kebijakan Federal
Reserve juga menjadi fokus perhatian. Saham berhasil menahan penurunan setelah
rilis risalah pertemuan Fed pada 2-3 Mei, yang menunjukkan bahwa pejabat Fed
"secara umum setuju" bahwa kebutuhan untuk kenaikan suku bunga lebih
lanjut "telah menjadi kurang pasti."
Para investor berharap bahwa bank
sentral akan menghentikan kampanye kenaikan suku bunga yang agresif pada
pertemuan bulan Juni.
Gubernur Fed, Christopher Waller,
mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kurangnya kemajuan dalam inflasi.
Meskipun kenaikan suku bunga mungkin terjadi pada pertemuan bank sentral bulan
depan, kemungkinan akhir dari kampanye kenaikan suku bunga dianggap kecil.
Dalam berita emiten, saham Citigroup Inc (NYSE: C)
turun 3,1% setelah bank tersebut membatalkan rencana penjualan unit konsumen
Banamex di Meksiko senilai $7 miliar dan akan mencatatkan kerugian sebagai
gantinya.
Total volume perdagangan mencapai sekitar 9,7 miliar saham di bursa AS, sedikit lebih rendah dari rata-rata harian selama 20 sesi terakhir, yaitu 10,5 miliar saham.
Sumber : reuters.com