Greenback Menguat Tipis Ditengah Ketidakpastian Waktu Penurunan Suku Bunga AS

Analis PT. First State Futures Published 2024-02-28

Dolar mengalami kenaikan tipis karena pedagang mengabaikan data barang manufaktur AS dan menunggu indikator inflasi pilihan Federal Reserve untuk memperoleh petunjuk kapan bank sentral akan memangkas suku bunga.

Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) tetap mempertahankan suku bunga, tetapi memberikan komentar dovish yang menyebabkan kiwi jatuh ke level terendah dalam satu minggu. Aussie juga terdepresiasi setelah data inflasi yang lebih lemah dari perkiraan, memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga domestik mungkin tidak akan naik lebih lanjut.

Di AS, pesanan barang tahan lama turun 6,1% bulan lalu, melampaui perkiraan penurunan 4,5%. Fokus pasar beralih pada indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti AS yang akan dirilis pada hari Kamis, dengan perkiraan kenaikan sebesar 0,4%.

Meskipun pasar mengantisipasi penurunan suku bunga pada pertemuan Federal Reserve bulan Maret dan Mei, peluang pemotongan pada bulan Juni sekitar 51%. Indeks dolar AS, yang mengukur kinerja dolar terhadap mata uang lainnya, naik 0,14% menjadi 103,98.

RBNZ mempertahankan suku bunga di 5,5% dan memangkas perkiraan puncak suku bunga menjadi 5,6%. Kiwi turun sekitar 1% ke level terendah sejak 16 Februari di $0,61110.

Dolar Australia juga melemah setelah data menunjukkan inflasi pada laju tahunan sebesar 3,4% di bulan Januari, di bawah perkiraan pasar 3,6%. Aussie terakhir turun 0,44% pada $0,65140.

Euro melemah menjelang laporan inflasi Eropa, dengan negara-negara seperti Jerman, Perancis, dan Spanyol merilis data harga pada hari Kamis. Harganya turun 0,17% menjadi $1,08270.

Sterling terakhir diperdagangkan pada $1,2660, mengalami penurunan 0,2%. Di tempat lain, yen melemah 0,08% terhadap dolar menjadi 150,61, setelah naik tipis ke 150,08 terhadap dolar semalam.




Sumber : reuters.com


Informasi Lainnya