Harga Emas Mendekati Rekor All Time High Pasca Diborong Investor

Analis PT. First State Futures Published 2024-03-28

Harga emas stabil di pasar Asia hari Kamis, mendekati rekor tertinggi karena investor melakukan pembelian menjelang informasi lebih lanjut tentang inflasi dan kebijakan suku bunga AS.

Harga tembaga juga pulih dari penurunan baru-baru ini setelah laporan menunjukkan rencana pengurangan produksi pabrik peleburan tembaga Tiongkok.

Meskipun ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve setelah bulan Juni masih ada, penguatan dolar, yang mendekati level tertinggi dalam sebulan, mencegah emas mencapai rekor tertingginya.

Emas di pasar spot bertahan di $2,195.34 per ounce, sedangkan emas berjangka untuk April stabil di $2,215.80 per ounce pada 12.09 WIB, hampir mencapai rekor tertinggi sebelumnya $2,222.90 per ounce yang terjadi minggu lalu.

Perhatian saat ini terpusat pada data indeks harga PCE yang akan dirilis Jumat ini. Kemungkinan penurunan inflasi dapat memicu kenaikan kuat di pasar logam, dengan meningkatnya kemungkinan penurunan suku bunga lebih awal.

Sementara itu, pidato Ketua Fed Jerome Powell dan anggota FOMC Mary Daly pada Jumat juga akan diperhatikan dengan ketat untuk sinyal mengenai suku bunga, terutama setelah komentar hawkish dari pejabat Fed lainnya.

Gubernur Christopher Waller mengingatkan bahwa bank sentral tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga, dengan alasan sulitnya mengukur inflasi dan ketahanan ekonomi AS.

Suku bunga yang lebih tinggi jangka panjang bisa merugikan harga emas karena meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi dalam emas batangan.

Kondisi ini juga memberi tekanan pada logam mulia lainnya, dengan platinum berjangka naik 0,3% menjadi $914,0 per ounce, sementara perak berjangka stabil di $24,777 per ounce.




Sumber : investing.com


Informasi Lainnya