Harga Emas Bertahan Mendekati Rekor Tertingginya Seiring Ketegangan di Timur Tengah yang Masih Berlanjut

Analis PT. First State Futures Published 2024-04-16

Harga emas di Asia mendekati rekor tertinggi karena kekhawatiran atas ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel masih mempengaruhi permintaan safe haven. Lonjakan dolar membatasi kenaikan emas, karena ekspektasi terhadap suku bunga AS yang lebih tinggi mendorong imbal hasil Treasury.

Meskipun terdapat lonjakan dolar yang membatasi, harga emas tetap mengalami kenaikan selama dua minggu terakhir, didukung oleh permintaan safe haven yang meningkat.

Emas spot naik 0,1% menjadi $2,385.35 per ounce, sementara emas berjangka untuk bulan Juni mencapai rekor tertinggi $2,401.50 per ounce. Peningkatan harga emas mencapai puncaknya pada hari Jumat sebelum serangan drone dan rudal Iran ke Israel.

Kenaikan harga emas belakangan ini sebagian besar disebabkan oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah, dengan laporan tentang Israel yang akan merespons serangan tersebut.

Kekhawatiran akan eskalasi konflik antara Iran dan Israel memicu permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven yang stabil, terutama dalam situasi ketidakpastian global.

Pembelian emas oleh bank sentral, terutama di pasar negara berkembang, juga turut mendukung harga emas, di tengah kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global.

Emas spot telah naik 15,5% sepanjang tahun 2024.

Pedagang sekarang menanti pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell untuk mendapatkan gambaran lebih lanjut mengenai prospek penurunan suku bunga. Pidato ini datang setelah data inflasi dan penjualan ritel yang kuat, yang membuat beberapa pedagang mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga bulan Juni.

Hal ini mempengaruhi kenaikan emas karena sebagian pedagang memilih dolar sebagai lindung nilai terhadap potensi kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi.

Selain emas, logam mulia lainnya beragam pada hari Selasa, dengan platinum berjangka turun 0,3% menjadi $981,30 per ounce, sementara perak berjangka naik 0,6% menjadi $28,880 per ounce.




Sumber : investing.com


Informasi Lainnya