BoJ Berpotensi Siap Intervensi Pasca Yen Menembus Level 154

Analis PT. First State Futures Published 2024-04-16

Yen Jepang meraih titik terendah dalam 34 tahun pada hari Selasa, dengan pasangan USD/JPY melewati angka 154, meskipun pemerintah telah memberikan peringatan berulang tentang kemungkinan intervensi pasar mata uang.

Pasangan USD/JPY diperdagangkan pada 154,31, mencapai level tertinggi sejak 1990, dan telah mengalami lonjakan yang signifikan selama dua sesi terakhir.

Meskipun pelemahan yen berlangsung, pejabat keuangan Jepang telah mengingatkan tentang spekulasi berlebihan di pasar mata uang. Pemerintah Jepang telah menjual dolar pada tingkat tertinggi pada akhir 2022, mencapai level terakhir yang terlihat pada tahun 1990. Saat ini, pasangan mata uang tersebut jauh di atas level yang terlihat pada tahun 2022.

Selain itu, yen juga tidak menarik minat sebagai safe haven, karena para pedagang lebih memilih emas dan dolar menyusul eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah, yang menurunkan selera risiko.

Kenaikan terbaru USD/JPY terjadi setelah data penjualan ritel AS untuk bulan Maret melebihi perkiraan, mendukung prospek inflasi yang lebih tinggi. Data inflasi AS juga melebihi ekspektasi bulan ini.

Perbedaan suku bunga antara AS dan Jepang yang semakin lebar telah menjadi faktor utama yang melemahkan yen selama dua tahun terakhir. Dengan suku bunga AS yang diperkirakan akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama, kemungkinan USD/JPY akan terus mendapat dukungan dalam beberapa bulan ke depan.

Meskipun Bank of Japan (BOJ) telah menaikkan suku bunga pada bulan Maret, bank sentral hanya memberikan sedikit isyarat tentang kenaikan suku bunga di masa mendatang. Laporan media minggu ini menyatakan bahwa BOJ mengadopsi pendekatan yang lebih hati-hati dalam kebijakan moneter mereka, yang mungkin berarti bahwa kenaikan inflasi di Jepang tidak akan memberikan dukungan yang signifikan bagi yen.

Data inflasi indeks harga konsumen Jepang untuk bulan Maret akan dirilis akhir pekan ini dan diperkirakan akan menunjukkan inflasi tetap jauh di atas target tahunan BOJ sebesar 2%.

BOJ juga akan mengadakan pertemuan minggu depan dan memberikan perkiraan terbaru tentang inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Bank sentral diperkirakan akan menaikkan perkiraannya, terutama mengingat pertumbuhan upah yang meningkat pada tahun 2024.




Sumber : investing.com


Informasi Lainnya