Wallstreet Melemah DIpicu oleh Lonjakan US Treasury dan Ketegangan Geopolitik Iran-Israel
Saham-saham AS mengalami
penurunan tajam pada hari Senin, dipicu oleh lonjakan imbal hasil Treasury dan
kekhawatiran tentang ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel, meskipun
awalnya ada kenaikan dari laporan penjualan ritel yang kuat.
S&P 500 mengalami penurunan
terbesar dalam satu hari sejak 31 Januari dalam sesi sebelumnya, namun dibuka
lebih tinggi setelah data menunjukkan peningkatan penjualan ritel yang melebihi
perkiraan pada bulan Maret.
Beberapa saham keuangan, seperti
Goldman Sachs, membuka dengan kenaikan setelah hasil kuartal pertama yang kuat,
namun kenaikan ini merosot karena kekhawatiran tentang ketegangan antara Israel
dan Iran, serta lonjakan imbal hasil Treasury.
Indeks Dow Jones turun 0,65%,
S&P 500 turun 1,20%, dan Nasdaq Composite turun 1,79%. S&P 500 kini mengalami penurunan 2,64% selama
dua sesi terakhir, penurunan terbesar dalam dua hari sejak awal Maret 2023, dan
ditutup di bawah rata-rata pergerakan 50 hari, level dukungan teknis, untuk
pertama kalinya sejak 2 November.
Israel menghadapi tekanan untuk menahan diri dalam merespons serangan dari
Iran, sementara setiap sektor utama S&P mengalami penurunan, dengan sektor
real estate dan utilitas mengalami penurunan terbesar.
Saham-saham AS terpantau tertekan dalam beberapa hari terakhir ini, dimana
investor turut menurunkan ekspektasi terkait penurunan suku bunga dari Federal
Reserve. Saham Apple turun 2,19% setelah data dari IDC menunjukkan penurunan
pengiriman ponsel pintar perusahaan sekitar 10% pada kuartal pertama 2024.
Saham Tesla juga turun 5,6% setelah pengumuman rencana pemutusan tenaga kerja
global.
Volume perdagangan di bursa AS adalah 11,53 miliar lembar saham, sedikit di atas rata-rata selama 20 hari terakhir.
Sumber : reuters.com