Boeing Proyeksikan Pertumbuhan Produksi dan Pengiriman Pesawat 787 akan Melambat

Analis PT. First State Futures Published 2024-04-23

Boeing meramalkan pertumbuhan produksi dan pengiriman pesawat jet berbadan lebar 787 akan melambat karena masalah dengan pemasok suku cadang yang krusial. Wakil Presiden dan Manajer Umum program 787, Scott Stocker, mengatakan kepada para pekerja pada hari Senin bahwa Boeing masih berniat untuk meningkatkan produksinya untuk memenuhi permintaan yang tinggi, meskipun dengan kecepatan yang lebih rendah.

Boeing mengalami kesulitan dengan beberapa komponen penting yang disuplai oleh pemasoknya. Ini mengakibatkan proyeksi peningkatan produksi dan pengiriman pesawat menjadi lebih lambat dari yang diharapkan. Meskipun Boeing mencapai tingkat produksi 787 sebanyak lima pesawat per bulan pada kuartal terakhir tahun 2023.

FAA menyatakan bahwa mereka memahami tantangan yang dihadapi Boeing dalam memperoleh suku cadang tertentu dan berkomunikasi erat dengan perusahaan untuk menangani masalah tersebut. Mereka menekankan bahwa pesawat harus aman dan memenuhi standar sebelum meninggalkan pabrik, dan mereka memiliki otoritas untuk memberikan sertifikasi keselamatan udara untuk semua Boeing 787.

Boeing telah menjadi sorotan karena insinyur perusahaan mengungkapkan kelalaian dalam praktik manufaktur, yang dapat mengakibatkan kegagalan struktural pada beberapa area 787 Dreamliner. Namun, Boeing menyatakan bahwa tidak ada temuan kegagalan pada pesawat 787 yang sudah beroperasi.

Sementara itu, produksi jet Boeing 737 MAX di negara bagian Washington mengalami penurunan karena peningkatan pemeriksaan pabrik dan pemperlambatan jalur perakitan akibat pekerjaan yang belum selesai. Boeing juga menghadapi kritik terkait budaya keselamatan dan kualitas manufakturnya setelah insiden pada pesawat 737 MAX 9 pada bulan Januari.

Industri penerbangan secara keseluruhan sedang menghadapi tantangan serupa dengan kekurangan suku cadang dan tenaga kerja, yang mengakibatkan penundaan pengiriman pesawat kepada maskapai penerbangan.




Sumber : reuters.com


Informasi Lainnya