Harga Emas Anjlok Menembus $2,300 Seiring Berlanjutnya Kegelisahan Pasar Atas Kejelasan Suku Bunga AS
Harga emas di pasar Asia turun
pada hari Kamis, mendekati level-level penting karena permintaan safe-haven
menurun dan prospek suku bunga AS yang lebih tinggi memberikan tekanan tambahan
pada logam mulia ini.
Emas mengalami penurunan tajam dari rekor tertinggi seminggu terakhir
karena kekhawatiran atas potensi konflik antara Iran dan Israel tidak terwujud,
mengurangi permintaan safe-haven.
Permintaan yang menurun membuat emas rentan terhadap dampak negatif dari
kenaikan suku bunga AS. Emas di pasar spot turun 0,1% menjadi $2,313.62 per
ounce, sementara emas berjangka untuk bulan Juni turun 0,6% menjadi $2,325.05
per ounce pada pukul 11.26 WIB.
Penguatan dolar, yang masih mendekati level tertinggi dalam lima bulan
terakhir, juga menekan harga emas.
Emas saat ini mencari dukungan di sekitar $2.300 per ounce, dengan
kemungkinan penembusan di bawah level tersebut, menunjukkan potensi kerugian
jangka pendek yang lebih besar.
Pergerakan selanjutnya diperkirakan akan dipengaruhi oleh data ekonomi AS
dan sinyal suku bunga yang akan datang dari Federal Reserve.
Data produk domestik bruto AS untuk kuartal pertama yang akan dirilis pada
hari Kamis akan memberikan gambaran apakah ekonomi AS tetap kuat pada awal
tahun 2024.
Data inflasi AS juga akan menjadi perhatian, karena berdampak langsung pada
kebijakan suku bunga Federal Reserve.
Ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi dan sinyal hawkish dari
Fed telah menyebabkan pedagang mengabaikan kemungkinan penurunan suku bunga
bulan Juni, yang dapat menimbulkan tekanan tambahan pada harga emas.
Selain itu, logam mulia lainnya juga melemah pada hari Kamis setelah turun dari puncaknya selama seminggu terakhir, dengan platinum berjangka turun 0,3% menjadi $910,30 per ounce, dan perak berjangka turun 1% menjadi $27,078 per ounce.
Sumber : investing.com