Emas Makin Terpuruk Hingga Menyentuh Level Terendah Sejak 2 Bulan Terakhir

Analis PT. First State Futures Published 2023-05-26

Harga emas mengalami penurunan tajam dalam beberapa waktu terakhir. Pada hari Jumat, harga emas berada di level terendah dalam dua bulan akibat kekhawatiran terkait kenaikan plafon utang AS dan ekspektasi suku bunga yang tinggi. Hal ini membuat investor beralih ke dolar, menyebabkan emas turun sekitar 2% dalam satu minggu, yang merupakan penurunan mingguan terburuk sejak akhir Januari.

Penurunan ini juga terjadi bersamaan dengan penguatan dolar, yang mencapai level tertinggi dalam dua bulan terhadap sejumlah mata uang lainnya. Harga emas spot turun 0,1% menjadi $1.939,70 per troy ons, sementara harga emas berjangka yang akan berakhir pada bulan Juni turun 0,2% menjadi $1.939,80 per troy ons. Kedua instrumen ini mencapai level terendah dalam dua bulan setelah turun di bawah level kunci $2.000 per troy ons pada awal Mei.

Ketidakpastian terkait negosiasi antara anggota parlemen AS untuk menaikkan plafon utang tetap menjadi fokus utama. Meskipun demikian, tidak banyak kemajuan yang dicapai antara para negosiator dari Partai Demokrat dan Partai Republik dalam mencapai kesepakatan. Batas waktu yang ditetapkan pada 1 Juni semakin dekat, yang berarti jika tidak ada kesepakatan, AS dapat mengalami gagal bayar utang yang berpotensi berdampak buruk pada ekonomi global.

Di samping itu, dolar menguat karena beberapa faktor yang membuat para pedagang optimis terhadap mata uang tersebut. Sinyal hawkish dari Federal Reserve, bank sentral AS, memberikan dukungan pada dolar. Para pembuat kebijakan menunjukkan kecenderungan untuk mempertahankan suku bunga AS yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama untuk mengendalikan inflasi yang tinggi. Indeks pengeluaran konsumsi pribadi, yang merupakan pengukur inflasi yang disukai oleh Federal Reserve, diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan ini.

Sinyal kekuatan di pasar tenaga kerja juga menunjukkan prospek suku bunga AS yang hawkish. Klaim pengangguran mingguan terus meningkat, yang dapat mempengaruhi kebijakan suku bunga AS. Suku bunga yang tinggi dapat meningkatkan biaya peluang untuk memegang aset non-yield seperti logam, sehingga mengurangi daya tariknya. Logam mulia lainnya seperti platinum dan perak juga mengalami penurunan tajam dalam satu minggu terakhir, dengan penurunan antara 4% hingga 5%.

Selain itu, kekhawatiran terkait perlambatan ekonomi global, terutama dalam menghadapi risiko default AS dan resesi di Zona Euro, juga tidak banyak meningkatkan permintaan akan emas sebagai safe haven.




Sumber : investing.com


Informasi Lainnya