Emas Kian Terpuruk Seiring Penguatan Dollar
Harga emas masih
bertahan di bawah level kuncinya $1800/oz pada hari Rabu dan investor masih menunggu
sinyal lanjutan mengenai perkembangan ekonomi global dari sejumlah data yang
akan dirilis minggu ini, sementara pemulihan dolar juga membuat pasar logam
tetap tenang.
Pasar menanti
rilis data perdagangan dan inflasi dari China, angka PDB kuartal III dari
Jepang dan Australia, dan yang paling penting, data inflasi produsen AS yang
akan dirilis pekan ini.
Harga emas spot
diperdagangkan cenderung lemah di sekitar $1.770,33/oz, sedangkan harga emas
berjangka turun 0,1% di $1.782,35/oz. Kedua instrumen diperdagangkan turun
untuk minggu ini, usai data AS lebih baik dari perkiraan mendorong kekhawatiran
inflasi tetap tinggi di negara tersebut.
Dolar pulih dari
level terendah lima bulan minggu ini, dan membebani sebagian besar komoditas
yang dihargai dalam greenback.
Pasar logam
tertekan oleh kenaikan besar suku bunga AS tahun ini, pasalnya imbal hasil yang
tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memiliki aset yang tidak menghasilkan
imbal hasil.
Namun, sinyal
positif dari China membantu logam industri. Harga tembaga mengabaikan kerugian
awal dan naik 0,7% pada hari Selasa, sementara harga nikel naik 1,2%.
Harga tembaga
tampak mendatar di sekitar $3,8213 di awal perdagangan Asia pada hari Rabu.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman pada bulan Maret turun 8,2 sen atau 0,37 persen, sehingga ditutup pada kisaran level 22,335 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman pada bulan Januari turun 12,1 dolar AS atau 1,2 persen dan ditutup pada level 995,40 dolar AS per ounce.
Sumber :
investing.com, antaranews.com