Emas Kian Terpuruk Seiring Penguatan Dollar

Analis PT. First State Futures Published 2022-12-07


Harga emas masih bertahan di bawah level kuncinya $1800/oz pada hari Rabu dan investor masih menunggu sinyal lanjutan mengenai perkembangan ekonomi global dari sejumlah data yang akan dirilis minggu ini, sementara pemulihan dolar juga membuat pasar logam tetap tenang.

Pasar menanti rilis data perdagangan dan inflasi dari China, angka PDB kuartal III dari Jepang dan Australia, dan yang paling penting, data inflasi produsen AS yang akan dirilis pekan ini.

Harga emas spot diperdagangkan cenderung lemah di sekitar $1.770,33/oz, sedangkan harga emas berjangka turun 0,1% di $1.782,35/oz. Kedua instrumen diperdagangkan turun untuk minggu ini, usai data AS lebih baik dari perkiraan mendorong kekhawatiran inflasi tetap tinggi di negara tersebut.

Dolar pulih dari level terendah lima bulan minggu ini, dan membebani sebagian besar komoditas yang dihargai dalam greenback.

Pasar logam tertekan oleh kenaikan besar suku bunga AS tahun ini, pasalnya imbal hasil yang tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memiliki aset yang tidak menghasilkan imbal hasil.

Namun, sinyal positif dari China membantu logam industri. Harga tembaga mengabaikan kerugian awal dan naik 0,7% pada hari Selasa, sementara harga nikel naik 1,2%.

Harga tembaga tampak mendatar di sekitar $3,8213 di awal perdagangan Asia pada hari Rabu.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman pada bulan Maret turun 8,2 sen atau 0,37 persen, sehingga ditutup pada kisaran level 22,335 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman pada bulan Januari turun 12,1 dolar AS atau 1,2 persen dan ditutup pada level 995,40 dolar AS per ounce.




Sumber : investing.com, antaranews.com


Informasi Lainnya