Dollar Sedikit Menguat di Sesi Asia Karena Kekhawatiran Resesi

Analis PT. First State Futures Published 2022-12-08


Dolar AS berusaha menguat terhadap six basket currency lainnya di awal sesi Asia pada market Kamis pagi, setelah sempat menguat untuk pertama kalinya dalam minggu ini karena investor resah tentang potensi resesi di Amerika Serikat.

Sedangkan Yen Jepang mendapat dukungan dari penurunan imbal hasil obligasi pemerintah di tengah spekulasi Federal Reserve AS yang akan memperlambat laju kenaikan suku bunga, tetapi mungkin mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.

Indeks dolar AS - yang mengukur greenback versus enam mata uang utama lainnya - naik 0,16 persen menjadi 105,30 di awal sesi Asia, bangkit kembali dari penurunan 0,42 persen semalam, penurunan pertama sejak Jumat.

Pasangan dolar-yen, yang sangat sensitif terhadap imbal hasil AS, terus berkonsolidasi setelah merosot ke level terendah sejak pertengahan Agustus pekan lalu, dan terakhir naik 0,19 persen pada 136,81 yen per dolar menyusul depresiasi 0,34 persen semalam.

Euro sedikit berubah pada 1,0502 dolaer, sementara sterling melemah 0,25 persen menjadi 1,2181 dolar.

European Central Bank (ECB) akan menggelar rapat minggu depan dan diperkirakan akan meningkatkan suku bunga lagi untuk mencoba dan menahan inflasi, setelah menaikkan suku bunga gabungan sebesar 200 basis poin sejak Juli.

Dolar Australia dan Selandia Baru yang sensitif terhadap risiko ditutup melemah, dimana Aussie turun 0,28 persen pada 0,6707 dolar AS dan kiwi turun 0,27 persen pada 0,63395 terhadap dolar AS.




Sumber : investing.com, antaranews.com


Informasi Lainnya